Dewasa ini hubungan Islam-Barat bisa dikatakan memasuki era baru. Pertama, populasi umat Muslim yang tinggal di Barat—baik karena proses migrasi dari negara-negara Muslim maupun konversi orang Barat ke dalam Islam—semakin signifikan, dan ini pada gilirannya memberikan dampak yang semakin nyata dari segi politik, sosial, dan ekonomi. Kedua, sementara kehadiran Islam semakin mengglobal, politik identitas keislaman juga cenderung meningkat dimana-mana. Umat Islam tampak ingin menunjukkan identitas khasnya yang berbeda dengan umat lain, termasuk dan terutama dengan Barat. Ketiga, hubungan keduanya sangat rentan, labil, dan mewarisi rasa ketidakpercayaan (mistrust) yang berakar mendalam di sepanjang sejarah, utamanya karena memori kolektif Perang Salib yang traumatis.
Bagi umat Islam, Barat sering dinilai terlalu dominan-perkasa, eksploitatif, berstandar ganda, dan diskriminatif—khususnya dalam masalah Palestina-Israel dan kebijakan luar negeri; sedangkan bagi Barat, umat Islam sering dianggap mempromosikan kekerasan, melanggar hak asasi manusia, dan anti-demokrasi. Buku ini mencoba merekam pergulatan umat Muslim yang tinggal dan menetap di Barat. Mereka telah menjadi bagian integral dari masyarakat Barat yang sekaligus menjadi bagian dari umat Islam. Di satu sisi, mereka bersetia dengan identitas Islam yang bersifat global dan transnasional, sementara di sisi lain, mereka menjadi warga negara (minoritas) dari suatu negara-bangsa Barat dengan kultur dan nasionalisme yang khas.
Penulis Adam Lebor
Penerbit Mizan Media Utama
Terbit Cetakan I Februari 2010
Tebal 384 Halaman
Harga Jual Rp. 45.000
Untuk pemesanan, silahkan hubungi 082318467426
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !