Headlines News :
 photo anigif-10.gif
Home » » siapa Itu Dr H Fahrudin Faiz S,Ag

siapa Itu Dr H Fahrudin Faiz S,Ag

Written By LA ANA on Minggu, 04 Juli 2021 | 06.59

 Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag. (lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 16 Agustus 1975; umur 47 tahun) adalah seorang filsuf, akademisi, dan pakar dalam Filsafat Islam. Ia mengajar di UIN Sunan Kalijaga jurusan Aqidah Filsafat Islam[1] dan juga menjadi dosen tamu di Universitas Sahid Jakarta.[2] Ia mulai dikenal sebagai filsuf ketika mengampu Ngaji Filsafat di Masjid Jendral Soedirman Yogyajakarta.



Kehidupan dan karier[sunting | sunting sumber]

Fahruddin Faiz lahir pada tanggal 16 Agustus 1975 di desa Ngrame kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Pendidikan di tingkat sekolah ditempuhnya di tempat kelahirannya. Ia adalah alumni MAPK Jember, salah satu sekolah khusus yang dirancang oleh Menteri Agama saat itu (Munawwir Sadzali) yang dikenal dengan nama MAPK (Madrasah Aliyah Program Khusus).

Fahruddin Faiz mulai berkuliah di IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 1994. Ia pertama kali masuk ke jurusan Aqidah Filsafat dan lulus tahun 1998. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan S2 dan lulus tahun 2001. Kemudian melanjutkan kuliah S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengambil jurusan Studi Islam lulus tahun 2015.[3] Saat menjalani kuliah di tingkat sarjana (S1), tahun 1993-1998 Fahruddin Faiz juga "nyantri" di Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta.

Selain menjadi dosen dan pernah menjadi wakil dekan di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ia juga merupakan seorang penulis yang cukup aktif dan masih aktif pula menyampaikan kajian, khususnya yang bertema filsafat ke seluruh penjuru Nusantara. Salah satu kajian rutinnya yang terkenal adalah Ngaji Filsafat yang diselenggarakan oleh masjid Jendral Sudirman Yogyakarta.

Ngaji Filsafat[sunting | sunting sumber]

Ngaji Filsafat merupakan kajian rutin yang diampu oleh Fahruddin Faiz di masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta sejak tahun 2013 setiap Rabu Malam. Kajian ini tergolong unik karena mengangkat tema-tema kefilsafatan, baik Barat, Timur, Islam, maupun lokal (Jawa) dan nasional dalam bentuk kajian di masjid. Fahruddin Faiz dikenal piawai membawakan tema-tema filsafat tersebut secara ringan dan mudah dipahami, sehingga menarik minat anak-anak muda khususnya mahasiswa. Cara menjelaskan Fahruddin Faiz dikenal tidak meledak-ledak, bahkan cenderung santai dan datar, namun pilihan kata dan ungkapan serta ilustrasi yang sesuai membuat gagasan-gagasan filsafat yang rumit menjadi mudah dipahami.

Masjid Jendral Sudirman sendiri posisinya memang dekat dengan kampus-kampus besar di Yogyakarta, seperti UGM, UNY maupun UIN.[4] Dengan mengemban visi masjid sebagai pusat keilmuan dan intelektual umat, Masjid Jendral Sudirman ini selain secara rutin menggelar Ngaji Filsafat, juga menggelar berbagai kajian rutin lainnya, seperti Kajian tasawwuf yang diasuh oleh Kiai Kuswaidi Syafi'ie, Ngaji Hikam yang diasuh oleh K.H. Imron Jamil, Pengajian serat Jawa di bawah asuhan budayawan Herman Sinung JanutamaNgaji Paskakolonial dengan narasumber Dr. Katrin Bendel dan Ngaji Al-Quran dalam kacamata sosial bersama Muhammad Al-Fayyadl.

Ngaji Filsafat digelar pertama kali pada 21 Maret 2013. Awalnya ngaji tersebut hanya diikuti 10-20-an orang, tetapi lambat laun peminatnya semakin meningkat, hingga pada saat ini peserta ngaji di setiap malam Rabu sudah mencapai ratusan orang. Para peserta ngaji ini tidak hanya datang dari Yogyakarta, namun banyak pula yang hadir dari luar Yogyakarta. [5] [6] [7]

Selain melalui kajian rutin yang diselenggarakan setiap Rabu malam di Masjid Jenderal Sudirman, materi-materi Ngaji Filsafat juga dapat diikuti secara online dalam bentuk audio visual maupun melalui chanel youtube, instagram atau spotify. Selain dibagikan secara resmi oleh Masjid Jenderal Sudirman isi Ngaji Filsafat, baik secara utuh maupun dipotong-potong sesuai kebutuhan, banyak tersebar melalui berbagai channel media sosial seperti youtube, instagram maupun spotify oleh berbagai pihak dan peminat kajian ini. Melalui jejaring media sosial inilah Ngaji Filsafat kemudian semakin banyak dikenal oleh berbagai kalangan. Lebih jauh dari itu, beberapa buku juga sudah ditulis dan diterbitkan dengan materi yang bersumber dari Ngaji Filsafat ini, baik oleh Masjid Jenderal Sudirman sendiri yang memiliki lembaga penerbitan dengan nama MJS Press maupun oleh berbagai penerbit lain.

Karya[sunting | sunting sumber]

Bab Buku[sunting | sunting sumber]

Isyraqi: Epistemologi Tasawwuf Tradisi Filsafat Islam Persia dalam Studi Tasawwuf. (Yogyakarta: FA Press, 2016)

Toleransi: Dasar Etis Hubungan Antar Agama dalam Etika: Perspektif, Teori dan Praktek. (Yogyakarta: FA Press, 2017)

Kata Pengantar: Bahagia? dalam Suluh kebahagiaan. (Yogyakarta: MJS Press, 2016)

Ali Sina, Faith Freedom dan Pemikiran Anti Islam dalam Filsafat Islam: Trajectori, Pemikiran dan Interpretasi. (Yogyakarta: FA Press, 2016)

Pesantren dan Hawzah dalam Islam Tradisi dan Peradaban (Yogyakarta: Bina Mulia Press, 2012)

Diskusi dan Chairing Meeting dalam Mengukir Prestasi di Jalur Khusus (Yogyakarta: TH Press, 2008)

Tafsir Baru Studi Islam di Era Multikultural. (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2002)

Buku[sunting | sunting sumber]

Hermeneutika Al Qur'an: Teori Kritik dan Implementasinya. (Yogyakarta: Dialektika, 2020).[8]

Menjadi Manusia Menjadi Hamba. (Yogyakarta: Noura Books, 2020) [9]

Lintasan Perspektif Ihwal Pemikiran dan Filsafat. (Yogyakarta: MJS Press, 2020) [10]

Ihwal Sesat Pikir dan Cacat Logika. (Yogyakarta: MJS Press, 2020) [11]

Dunia Cinta Filosofis Kahlil Gibran. (Yogyakarta: MJS Press, 2019) [12]

Filosof Juga Manusia. (Yogyakarta: FA Press, 2016)

Sebelum Filsafat. (Yogyakarta: MJS Press, 2016) [13]

Thinking Skill: Pengantar menuju Berpikir Kritis (Yogyakarta: SUKA-Press, 2013)

Pak Musa Guru Kami (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2012)

Menyusuri Sisi Gelap Cinta (Yogyakarta: Imaginary Press, 2010)

UIN Sudah Murtad: Sebuah Refleksi Membendung Emosi (Yogyakarta: Otorita, 2007)

Hermeneutika Al-Qur'an: Tema-tema Kontroversial (Yogyakarta: Elsaq, 2005)

Risalah Patah Hati (Yogyakarta: Tinta, 2004)

Aku Bertanya Maka Aku Ada (Yogyakarta: Qalam, 2004)

Filosofi Cinta Kahlil Gibran. (Yogyakarta: Tinta, 2003)

Hermeneutika Al Qur'an: Antara Teks, Konteks, Kontekstualisasi, (Yogyakarta: Qalam, 2003)


Buku Terjemahan

John Allen Paulos, Aku Berpikir Maka Aku tertawa (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2005)

Anthony Kenny, Bertuhan 'Ala Filosof (Yogyakarta: Qalam, 2003)

Fritjhof Schuon, Transfigurasi Manusia (Yogyakarta: Qalam, 2002)

Jurnal Ilmiah[sunting | sunting sumber]

Sufisme Persia dan Pengaruhnya terhadap Budaya Islam Nusantara dalam Esensia (2016).[14]

Gibranisme: Antara Eksistensialisme dan Romantisisme dalam Refleksi (2015).[15]

Ali Sina, Faith Freedom dan Pemikiran Anti Islam. (2015)

Islamic-Ecoreligius: Prinsip-prinsip Teologis Islam tentang Etika Lingkungan dalam Refleksi (2014)

Kompatibilitas Demokrasi dan Islam dalam Perspektif Khaled Abou El-Fadl dalam Jurnal Review Politik (2014)

Penelitian[sunting | sunting sumber]

Historisitas Pemikiran Suhrawardi al-Maqtul (2012)

Internet dan Pemikiran Anti-Islam (Perspektif Epistemologis terhadap pemikiran Anti-Islam dalam faithfreedom.org.) (2012)

Perselingkuhan Agama dan Politik (Mihnah Mu’tazilah dalam Perspektif Teori Relasi Kuasa Michel Foucault) (2013)

Pengaruh Sufisme Persia terhadap Budaya Islam Nusantara. (2013)

Simbolisme dalam Petilsan Sunan Kalijaga (pendekatan hermeneutika). (2016)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Redaksi. "Profil Fahruddin Faiz"UIN Sunan Kalijaga. Diakses tanggal 13/3/21.
  2. ^ Redaksi. "Riwayat Mengajar Fahruddin Faiz"PDDIKTI KEMENDIKBUD. Diakses tanggal 13/3/21.
  3. ^ Nurjanah, Rina (7/6/2019). "Fahruddin Faiz: Filsafat Melatih Berpikir Benar, Itu Perintah Agama"Kumparan. Diakses tanggal 13/3/21.
  4. ^ Zakaria, Anang (20/06/2018). "Ngaji Filsafat Biar Tak Sesat"Lokadata. Diakses tanggal 13/3/21.
  5. ^ Muhyuddin (19/3/2019). "Ilmu Sebagai Kunci Menguasai Peradaban"Republika. Diakses tanggal 13/3/21.
  6. ^ Reporter (11/5/2019). "Ngaji Filsafat Kaum Muda"Tempo. Diakses tanggal 13/3/21.
  7. ^ Annas, Wahid Fahrur. "Fahruddin Faiz : Tidak Ada yang Salah Dalam Perbedaan Pemikiran"LPM SAKA. Diakses tanggal 13/3/21.
  8. ^ Faiz, Fahruddin. Hermeneutika Al Qur'an: Teori Kritik dan Implementasinya. Yogyakarta: Dialektika.
  9. ^ Faiz, Fahruddin. Menjadi Manusia Menjadi Hamba. Yogyakarta: Noura Books. hlm. 312. ISBN 978-623-242-154-7.
  10. ^ Faiz, Fahruddin (2020). Lintasan Perspektif Ihwal Pemikiran dan Filsafat. Yogyakarta: MJS Press. hlm. 292. ISBN 9786239189020.
  11. ^ Faiz, Fahruddin (2020). Ihwal Sesat Pikir dan Cacat Logika. Yogyakarta: MJS Press. hlm. 202. ISBN 9786239189044.
  12. ^ Faiz, Fahruddin (2019). Dunia Cinta Filosofis Kahlil Gibran. Yogyakarta: MJS Press. hlm. 144. ISBN 9786239189006.
  13. ^ Faiz, Fahruddin (2013). Sebelum Filsafat. Yogyakarta: MJS Press. hlm. 245. ISBN 9786027462533.
  14. ^ Faiz, Fahruddin (April 2016). "Sufisme Persia dan Pengaruhnya terhadap Budaya Islam Nusantara dalam Esensia"UIN Sunan Kalijaga17 (1): 15.
  15. ^ Faiz, Fahruddin. "Gibranisme: Antara Eksistensialisme dan Romantisisme dalam Refleksi"UIN Sunan Kalijaga.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

My Grand Teacher

 photo 7585a47d-72ce-421a-a523-fe016128e46c.jpg
 
Support : KEBUL BLOGGING | Sanghyang Mughni Pancaniti | Mas Template
Copyright © 2013. NAPAK TILAS AL FAQIR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger